Friday, April 9, 2021

Lima Bom Aktif TATP Diamankan PMJ


Jakarta, (WIP). Polda Metro Jaya menangkap sejumlah terduga teroris di Jalan Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur dan Jalan Raya Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Penangkapan itu dilakukan oleh polisi pada siang ini.  “Ada penggerebekan, sekarang masih periksa lokasi peristiwa,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Indra S Tarigan, (29/3).  Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri meringkus terduga teroris di wilayah Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3). Penangkapan dilakukan usai Densus 88 melakukan penggerebekan di Condet, tepatnya di Jalan Raya Condet Nomor 1, RT 005/RW 003, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jaktim.

Keterangan resmi pun dilakukan dengan diadakan jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Dalam penegasannya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut lima bom aktif yang diamankan dari para terduga teroris di Kabupaten Bekasi dan Condet, Jakarta Timur tergolong memiliki daya ledak tinggi (high explosive). Fadil menuturkan lima bom aktif itu dirakit dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari TATP (triaceton triperoxide). Fadil menuturkan lima bom aktif itu dirakit dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari TATP (triaceton triperoxide). “Ini adalah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif,” kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/3)

Fadil lalu merinci peran dari masing-masing terduga yang diamank an polisi di Condet dan Bekasi tersebut. ZA, kata dia, berperan membeli bahan baku dan bahan peledak.  Ia juga disebut memberitahukan cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan kimia kepada terduga teroris lainnya. Sementara BS, beber Fadil, perannya adalah mengetahui pembuatan bahan peledak dan cara membuat bahan peledak. “Menyampaikan kepada saudara NAJ terkait dengan ‘takjil’, mereka mengistilahkannya dengan istilah ‘takjil’, setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar,” kata Fadil. Terduga teroris ketiga adalah AJ, laki-laki berusia 46 tahun. Ia berperan mengetahui dan membantu ZA dalam membuat bahan peledak. Selain itu, keduanya juga bersama-sama mengikuti beberapa pertemuan dalam rangka melakukan teror dengan bahan peledak.

Terakhir, yakni seorang laki-laki HH, usia 56 tahun. Kata Fadil, HH memiliki peran cukup penting. Ia diketahui merencanakan dan mengatur pembuatan bersama ZA. HH juga turut hadir dalam pertemuan-pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliyah. Ia juga membiayai dan mengirim video berisi teknis pembuatan bahan peledak ke tiga tersangka lainnya. Selain menangkap empat terduga teroris, tim Densus turut menyita sejumlah barang bukti. Antara lain, handphone, kartu identitas, uang tunai, dan sebagainya. Dari hasil penggeledahan, juga turut ditemukan barang bukti lainnya yakni lima bom aktif dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari TATP. “Ini adalah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif,” ucap Fadil. Karena tergolong sensitif, tim penjinak bom gegana Polda Metro Jaya pun memutuskan untuk melakukan disposal di lokasi, dan di tempat yang aman dari warga. “Tim Densus 88 selanjutnya akan mendalami temuan-temuan di TKP dan hasil olah TKP, serta informasi-informasi dari keterangan saksi di TKP,” kata Fadil. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan total sudah ada 13 orang yang diamankan. Rinciannya, di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) lima orang, Jakarta-Bekasi empat orang dan Sulawesi Selatan empat orang. ( A2TP )* .. http://www.wiprednews.com/?p=560 

No comments:

Post a Comment